Selasa, 28 Desember 2010

Mitologi

Lokasi Penemuan Bahtera Nabi Nuh
Dalam mitologi, dikatakan setiap bangsa di dunia menceritakan tentang banjir dahsyat yang mengerikan, seperti misalnya di antara lebih dari 130 suku Indian di benua Amerika hampir tidak ada suku yang tidak memitoskan tentang banjir dahsyat sebagai topik. Dan dalam mitologi China, Laos, Thailand, Jepang, Australia, Yunani, India, Mesir, dan negara lainnya juga tetap menyimpan ingatan tentang sebuah banjir yang mahabesar. Di sekitar pedalaman kaki Gunung Himalaya, Tibet, orang-orang menjumpai sebuah suku, keturunan dan rupa mereka hampir mirip dengan orang Yunani. Konon katanya, mereka adalah orang-orang yang beruntung masih hidup atas peristiwa banjir yang dahsyat itu.
Pada tahun 1986, kantor berita pemerintah Turki menyatakan bahwa 5.200 meter di atas permukaan laut puncak gunung (Ararat), telah ditemukan sebuah benda yang mirip dengan perahu Nabi Nuh yang berbentuk persegi empat, lalu mengambil gambarnya dari angkasa, dan panjang perahunya sesuai dengan yang dicatat dalam kitab suci. Lalu kenapa manusia bisa mengalami bencana itu? Mitologi dari setiap negara mempunyai penjelasan yang sama terhadap hal ini. Semua ini dikarenakan kemerosotan dan kebejatan manusia, lalu para "kehidupan tingkat tinggi" memutuskan untuk menghukum manusia. Seperti misalnya dalam kitab Injil, Perjanjian Lama, mengatakan Yahweh (Tuhannya orang Yahudi) melihat manusia telah melakukan perbuatan dosa, sepanjang hari segala yang dipikirkannya selalu yang jahat-jahat, lalu Yahweh merasa menyesal telah menciptakan manusia di dunia. Kemudian dengan perasaan sedih berkata pada Nabi Nuh. "Barang siapa yang mempunyai niat tertentu, ujung kehidupannya telah tiba di hadapanku, karena bumi dipenuhi dengan kelaliman mereka; Lihatlah, aku akan membuat luapan air bah di bumi, memusnahkan bumi."
Perahu Nabi Nuh
Para arkeolog dalam eksplorasi peninggalan kuno di Eropa bisa dengan jelas melihat jejak jatuhnya manusia. Apakah musnahnya manusia di masa lalu disebabkan oleh sekali luapan air bah? Kita adalah sekelompok manusia yang pelupa. Dalam sejarah Yesus dan Buddha Sakyamuni memang ada manusianya. Semuanya tercatat pada hal-hal yang mereka tinggalkan, seperti misalnya sewaktu Yesus mengalami penderitaan di atas paku kayu salib, orang-orang di jalanan menertawakan dan mengejeknya. "Jika kau adalah anak Allah, maka turunlah dari atas kayu salib. Dia telah menyelamatkan orang lain, tapi malah tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, biarlah Allah yang akan menyelamatkannya, karena dia mengatakan bahwa dirinya adalah anak Allah," umpatnya. Yesus yang berada di atas kayu salib, benar-benar menderita. Di saat Yesus berseru dalam penderitaannya dan kemudian wafat, tirai yang berada di dalam tempat sembahyang dari atas hingga ke bawah robek menjadi dua bagian, bumi bergetar dan gunung pun berguncang. Semua orang yang berada di tempat itu menjadi terkesima, dan dengan takjub berkata "Oh! Dia benar-benar adalah anak dari Allah!" Dan tiga hari kemudian, Yesus bangkit kembali.
Dalam peninggalan sejarah dewata Buddha Sakyamuni juga banyak sekali tercatat hal-hal seperti itu. Namun sekarang, semua ini sepertinya telah lama dilupakan orang. Kita tidak hanya telah melupakan masa lalu, tapi kita juga kebingungan terhadap masa depan. Banyak sekali para peramal dalam sejarah yang sudah banyak meramalkan terhadap sejarah manusia, dan banyak sekali negara di dunia mempunyai ramalan yang beraneka ragam, seperti misalnya Nostradamus dari Perancis yang telah banyak meramalkan tentang munculnya perang dunia pertama dan kedua, perang Teluk serta runtuhnya komunisme Uni Soviet. Selain itu, pada zaman kerajaan Jawa kuno, Jayabaya telah meramalkan akan munculnya Dai Nipon (Jepang) sebagai kekuatan militer di Asia Pasifik yang menjajah Indonesia.
Juga paranormal China telah meramalkan perubahan dinasti dan pembentukan China yang baru. Ada yang telah meramalkan sekarang terdapat sebuah masa kebersamaan antara manusia dengan dewa-dewa, ada yang meramalkan bencana yang dahsyat pada manusia dan mengatakan jika terjadi sebuah kejadian tertentu, maka ramalan bencana dahsyatnya akan berakhir hingga di sini. Wahai manusia, jalan manakah yang harus ditempuh, semua mitos dan ramalan ini mungkin bisa memberikan beberapa pemikiran dan pelajaran yang berharga pada kita semua agar "terselamatkan". (Sumber : Dajiyuan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar