Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Cara kerja semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda
tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
Cara kerja transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
Jenis-jenis transistor
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
Fungsi Dasar Transistor
Transistor sebagai Saklar
Dengan mengatur bias sebuah transistor sampai transistor jenuh, maka seolah akan didapat hubung singkat antara kaki kolektor dan emitor. Dengan memanfaatkan fenomena ini, maka transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik. Transistor sebagai penguat arus
Fungsi lain dari transistor adalah sebagai penguat arus. Karena fungsi ini maka transistor bisa dipakai untuk rangkaian power supply dengan tegangan yang di set. Untuk keperluan ini transistor harus dibias tegangan yang konstan pada basisnya, supaya pada emitor keluar tegangan yang tetap. Biasanya untuk mengatur tegangan basis supaya tetap digunakan sebuah dioda zener. Transistor sebagai penguat sinyal AC
Selain sebagai penguat arus, transistor juga bisa digunakan sebagai penguat tegangan pada sinyal AC. Untuk pemakaian transistor sebagai penguat sinyal digunakan beberapa macam teknik pembiasan basis transistor. Dalam bekerja sebagai penguat sinyal AC, transistor dikelompokkan menjadi beberapa jenis penguat, yaitu: penguat kelas A, penguat kelas B, penguat kelas AB, dan kelas C.
Menurut Tipe:
BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
Algae merupakan organism mirip tumbuhan yang termasuk kingdom protista. Sebagian besar algae merupakan organisme uniselululer,sebagian lagi merupakan organism multiselular yang berukuran besar. Algae mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesi, seperti tumbuhan, karena memiliki klorofil. Namun, algae berbeda dari tumbuhan karena tidak memiliki disferensiasi jaringan dan tidak memiliki akar, daun, atau batang yang sesungguhnya. Tubuh ganggang disebut talus. Stuktur reproduksinya juga berberbeda dari tumbuhan, algae membentuk gamet di dalam gametangia yang uniselular. Sementara itu, tumbuhan membentuk gamet di dalam gametangia yang multiseluler.
Sebagian besar algae memiliki habitat di perairan. Sel-sel algae mengandung pirenoid. Yaitu organ pembentuk dan penyimpan amilum. Ada empat tipe struktur tubuh algae, yaitu Chlorophyta, Phaeophyta, Chrysophyta, Rhodophyta, Euglenophyta, dan pyrophyta.
1.Cholorophyta
Cholorophyta (ganggang hijau merupakan organisme bersel tunggal atau banyak. Hidup soliter (sendiri) bekelompok (koloni) berupa benang bercbang atau berbentuk lembaran. habitat di air sebagai plankton, bentos, dan perifiton serta dapat juga hidup di tanah yang basah lemba. Reproduksi secara vegetative berlangsung dengan fragmentasi, yaitu pemutusan bagian tubuh, sedangkan secara generative berlangsung melalui konjugasi.
Cholorophyta bermacam-macam. Ada yang bersel satu tdak dapat bergerak, bersel satu dapat bergerak , berkoloni dapat bergerak, berkoloni tidak dapat bergerak,berbentuk filament (benang), berbentuk lembaran.
Cholorophyta bersel satu yang tidak dapat bergerak, contoh Cholorococcum yan hidup di air tawar berkembang biak secara aseksual dengan isogami (penyatuan dua sel kelamin atau gamet yang sama bentuk dan ukurannya). Contoh lainnya adalah Chlorella yang hidup si air tawar , air laut, dan di tempt-tempat basah. Cirri-cirinya, tubuh berbentuk seperti bola, protoplas berbentuk seperti mangkuk, dan mengandung protein tinggi sehingga merupakan alternative sumber makanan baru.
Cholorophyta bersel satu yang dapat bergerak, contohnya chlamydomonas dengan cirri-ciri bersl tunggal, bentuk bulat dengan 2flagella, memiliki 1 fakuola, 1 inti, kloroplas, stigma (bintik mata). Dan pirenoid. Habitat chlamydomonas adalah air payau, air laut, dan di tanah. Chlamydomonas berkembang biak dengan cara membelah diri dan konjugasi. Hasil konjugasi chlamydomonas berupa zigospora.
Chlorophyta berkoloni dapat bergerak, yaitu Volvox globator, memiliki ciri-ciri koloni berbentuk seperti bola berflagel. Habitatnya di air tawar.
Chlorophyta berkoloni tidak dapat bergerak, yaitu Hidrodyction, memiliki ciri-ciri koloni berbentuk seperti jala. Habitatnya di air tawar.
Chlorophyta berbentuk filamen (benang), contohnya Spirogyra. Spirogyra memiliki kloroplas berbentuk pita melingkar (spiral). Habitatnya di air tawar. Berkembang biak dengan fragmentasi dan konjugasi. Contoh lain adalah Oedogonium yang hidup di habita air tawar. Oedogonium berkembang biak secara vegetative dengan zoospore berflael banyak dan secara generative dengan penyatuan ovum dan sperma.
Chlorophyta berbentuk lembaran, contohnya Ulva (selada laut). Habitatnya di perairan laut yang dangkal dengan cara menempel pada substrat berbatu menggunakan holdfast. Berkembang biak secara vegetative dengan spora berflagel empat dan secara generative dengan membentuk zigospora yang akan lepas menjadi individu baru.
Phaeophyta
Kelompok Phaeophyta memiliki tubuh berbentuk benang/lembaran. Panjangnya dapat mencapai beberapa meter sehingga bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Phaeophyta merupakan algae yang banyak ditemukan di daerah intertidal pantai berkarang laut tropis dan subtropis. Pigmen dominan yang dimiliki adalah fikosantin (cokelat). Phaeophyta ini mampu menghasilkan asam alginat yang sangat penting untuk bahan industri, seperti salep dan es krim. Phaeophyta berkembang biak secara vegetative membentuk zoospora berflagel. Phaeophyta juga berkembang biak secara generative dengan membentuk reseptakulum, yaitu organ yang berisi alat perkembangbiakan pada ujung lembaran yang fertile (subur). Pada reseptakulum terhadap konseptakulum yang menghasilkan sel telur dan spermatozoid. Contohnya Phaeophyta, antara lain Macrocystis, Laminaria, Turbinaria, Sargassum, dan Fucus vesiculosus.
Chrysophyta
Tumbuhan laut yang memiliki warna kuning keemasan tergolong dalam chrysophyta (ganggang keemasan). Adapun cirri-ciri Chrysophyta, antara lain bersel tunggal atau bersel banyak, memiliki klorofil dan pigmen dominan karoten (keemasan). Habitatnya di perairan tawar, perairan laut, perairan payau, dan di tanah yang basah/lembap.
Ganggang keemasan aa yang bersel satu dan berbentuk filamen. Chrsophyta yang besel satu, contohnya Ochromonas denan ciri-ciri tubuh menyerupai bola dan memiliki kloroplas berbentuk lembaran melengkung berwarna kekuningan. Ochromonas juga memiliki inti vakuola, stigma, serta memiliki dua flagel yang tidak sama panjangnya. Ochromonas berkembang biak dengan membelah diri.
Navicula adalah contoh lain Chrysophyta bersel satu. Navicula ini lebih dikenal sebagai ganggang kersik (Diatomae). Habitatnya di air tawar,air laut, dan air payau sebagai plankton. Tubuhnya terdiri atas epitika(bagian tuutup) dan hipoteka (bagian kotak). Navicula yang mati akan mengendap di dasar tanah menjadi tanah diatomae. Diatomae dapat berkembang biar secara asekual dengan cara membelah diri atau secara seksual dengan cara isogami.
Chrysophyta bersel banyak yang berbentuk benang, contohnya Vaucheria. Tubuhnya berbentuk benang, bercabang, dan tidak bersekat. Vaucheria berkembang biak secara vegetative dengan zoospore berflagel, sedangkan secara generative dengan pertemuan antara oogonium dan spermatozoid.
Rhodophyta
Rhodophyta (ganggang merah) mempunyai ciri-ciri tubuh bersel banyak menyerupai benang/lembaran. Rhodophyta memiiki pigmen dominan fikoeritrin (merah). Rhodophyta sebagian besar hidup di perairan laut dengan subtrat dasar berbatu, mulai dari daerah intertidal sampai dengan perairan laut yang lebih dalam (zona fotik). Rhodophyta berkembang biak secara generative dengan spermatium (tidak berflagel) dan sel telur. Ganggang yang termasuk Rhodophyta adalah Eucheuma spinosum. Ganggang ini biasa dimanfaatkan untuk membuat agar-agar. Contoh lainnya adalah Gelidium dan Gracillaria yang juga digunakan untuk membuat agar-agar. Contoh lainnya bersifat parasit adalah Palmaria, Bossiella, dan Polysiphonia.
Euglenophyta
Eugelnophyta merupakan kelompok makhluk hidup peralihan antara hewan dan tumbuhan dengan ciri memiliki kloroplas untuk fotosintesis dan alat gerak berupa bulu cambuk. Contoh kelompok ini adalah Euglena viridis, Euglena pisciformis (bebrbentuk gelendong), Euglena spirogyra (berbentuk besar dan tidak begitu aktif), dan Euglena sanguine (memiliki hematokrom)
Euglena viridis merupakan ganggang bersel satu, berbentuk panjang, runcing pada bagian anterior, dan tumpul di bagian posterior. Di bagian anterior terdapat bagian yang melekuk ke dalam disebut sitostoma (mulut) dan di bagian dasarnya terdapat kerongkongan. Dekat akhir kerongkongan tedapat stigma (bintik meta merah) yang banyak mngandung hamatokrom yang lebih peka terhadap sinar. Nukeus berada pertengahan tubuh dan memiliki vakuola kontraktil.
Hasil fotosintesis berupa paramilon yang disimpan dalam pirenoid. Ganggang ini juga dapat hidup sprofit dengan mengabsorpsi zat-zat tertentu dari material organik yang larut dalam air melalui seluruh permukaan tubuhnya. Dalam masa isirahat Euglena akan membentuk ksta dari bahan selulosa.
Euglena melakukan reproduksi dengan membelah diri secara longitudinal, diawali pembelahan nukleus dan diikuti pembelahan seluruh tubuh.
Pyrophyta
Kelompok Pyrophyta (ganggang api) merupakan organism autrotof unisellur dengan satu flagel dan dapat bergerak aktif. Dinding sel terbuat dari selulosa yang bersambung rapat serta mengandung plastida. Di dalam plastisida terkandung klorofil ddan pigmen cokelat kuning-kuningan (xatonfildan karoten). Biasanya, tubuh diselubungi oleh kutikula yyang tebal dan memiliki kromatofor.
Phrophyta berkembang biak dengan membelah diri menghasilkan dua individu baru (pembelahan biner). Habitat phryophyta di perairan laut, perairan payau, dan perairan tawar. Beberapa genera yang banyak ditemukan di perairan air tawar antara lain Perididium, Gymnodium, dan Ceratium. Beberapa species dari filum ini menghasilkan fluoresens (mampu memancarkan cahaya pada malam hari). Spesies-spesies tersebut antara lain adalah Noctiluca scintillan dan N. vermilarris.
Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll.
Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll.
Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya & menimbulkan banyak penyakit , masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak lagi, barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi.
Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja.
Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya.
Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.
Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok :
Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok.
Merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.
Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung & stroke. Penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut juga mulai terlihat pada remaja yang menggunakan rokok.
Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada remaja yang aktif berolahraga.
Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya berkurang hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak merokok.
Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-paru. Untuk penyakit lain karena rokok maka resikonya juga akan semakin meningkat apabila terus merokok.
Remaja yang menggunakan rokok mempunyai kemungkinan 3x lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk menggunakan alkohol, 8x lebih banyak untuk menghisap ganja serta 22x lebih banyak untuk menggunakan kokain. Merokok juga sering dihubungkan dengan terjadinya kelakukan beresiko lain seperti berkelahi ataupun melakukan hubungan seksual secara dini. Bahaya merokok pada remaja dengan kata lain memberi efek buruk lebih dini.
Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :
Pahami ketertarikan yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Terkadang remaja melihat rokok sebagai suatu bentuk pemberontakan atau sebagai cara untuk dapat diterima oleh teman-temannya. Untuk mengetahui lebih jelas ajaklah anak berdiskusi mengenai rokok termasuk pandangannya mengenai rokok tersebut.
Katakan tidak pada rokok.
Mungkin terkadang para orang tua merasa bahwa anak tidak pernah mendengarkan ucapan mereka, tetapi jangan patah semangat. Tetaplah katakan tidak pada rokok & bilang bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh anda.
Berikan contoh yang baik.
Anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, jadi apabila orang tua melarang anaknya untuk merokok, sebaiknya mereka pun juga tidak mengkonsumsi rokok.
Rokok bukanlah hal yang keren.
Tunjukkan pada anak bahwa merokok bukanlah sesuatu hal yang keren atau dapat dibanggakan. Rokok dapat membuat nafas menjadi bau, membuat gigi menjadi kuning, menyebabkan batuk & kehilangan tenaga untuk dapat melakukan aktifitas olahraga ataupun kegiatan lain.
Rokok membuang uang.
Merokok merupakan hal yang mahal. Bantu anak untuk menghitung pengeluaran yang harus dilakukan apabila mengkonsumsi rokok selama seminggu, sebulan ataupun setahun. Bandingkan uang tersebut dengan barang elektronik ataupun barang lain yang dapat diperoleh apabila tidak merokok.
Pahami tekanan dari teman sebaya.
Adanya teman yang merokok dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman mereka tanpa merokok.
Tangani kecanduan akibat rokok dengan serius.
Banyak remaja yang percaya bahwa mereka dapat berhenti merokok kapanpun mereka mau, tetapi kenyataannya nikotin dapat membuat mereka menjadi kecanduan sama seperti pada orang dewasa.
Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.
Anak-anak cenderung percaya bahwa mereka tidak akan terkena dampak buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan seperti kanker, serangan jantung & stroke sangat beresiko dialami oleh mereka yang merokok. Berilah contoh orang yang anda kenal yang menderita karena rokok.
Awasi penggunaan produk bertembakau lainnya.
Banyak jenis produk bertembakau lainnya yang dianggap lebih aman daripada rokok. Tetapi sebenarnya produks tersebut sama saja dengan rokok, dapat menimbulkan ketergantungan serta bahaya kesehatan yang sama.
Ikut terlibat secara aktif.
Aktiflah untuk ikut terlibat dalam kegiatan pencegahan rokok baik di sekolah ataupun lingkungan rumah.